“Seorang mukmin yang kuat lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah
dan pada keduanya ada kebaikan”.
Apakah
gerangan yang membuat cinta Allah pada mukmin yang kuat itu
lebih besar daripada terhadap seorang mukmin yang lemah sebagaimana yang dapat
kita baca dari hadits diatas ?
Rahasianya terletak pada prestasi dan
produktifitas amal yang tentu lebih besar dimiliki oleh seorang yang kuat
daripada seorang yang lemah.
Seorang mukmin yang kuat dan sehat tentu
dapat mengerjakan amal yang lebih banyak daripada seorang mukmin yang lemah dan
loyo. Ia mampu untuk beramal lebih banyak karena kekuatan yang dimilikinya.
Sedangkan seorang yang lemah tidak mampu
untuk melaksanakan banyak amal sebab disaat dia telah letih dan tak kuat lagi
mengerjakan sebuah amal, rekannya yang lebih kuat masih mampu meneruskan
pekerjaan dan amalnya.
Penjelasan ini sekaligus juga memberikan
makna kedudukan amal dan produktifitas yang sangat dihargai dalam Islam.Sebab
Islam adalah agama kerja dan perjuangan.
Kehidupan seorang muslim tak pernah lepas
dari amal perbuatan yang tentunya akan memerlukan energi dan kekuatan yang
besar untuk bisa melakoni semuanya.
Amal-amal
besar yang penuh keutamaan dalam Islam mau tidak mau harus dilaksanakan dengan
kekuatan dan kebugaran yang sangat besar seperti Jihad, Dakwah,dan Haji.Oleh
sebab itulah seorang mu’min yang kuat akan mendapatkan cinta yang lebih dari
Allah subhanahu wata’ala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar