Khutbah Iedul Adha 1438 H Masjid Al-Jihad Medan
Kaum Muslimin kaum muslimat yang dimuliakan Allah subhanahu
wata’ala
Segala puji bagi Allah yang telah memilih satu hari istimewa
dibandingkan hari lainnya. Sejak 9 hari yang lalu digelar hari-hari terbaik
untuk beribadah dan berbuat baik beramal shalih.
Rasulullah SAW bersabda:
مَا
مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْهُ فِي
هَذِهِ اْلأَيَّامِ الْعَشْرِ ، قَالُوْا وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ ؟
قَالَ: وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ، إِلاَّ جُلٌ
خَرَجَ بِنَفْسِهِ
وَمَالِهِ وَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
“Tidak ada hari-hari yang melakukan amal saleh di dalamnya lebih disukai oleh Allah daripada kesepuluh hari ini –maksudnya sepuluh hari pertama Dzulhijjah—“. Para sahabat bertanya: “Bahkan mengalahkan jihad fi sabilillah?” Beliau menjawab: “Bahkan mengalahkan jihad fi sabilillah, kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya lalu ia tidak pulang dengan sesuatu pun darinya.” (HR. Bukhari)
Kemarin dipilih pula untuk satu ibadah yang memiliki nilai
penghapus dosa setahun lalu dan setahun akan datang disamping kemuliaan doa
padanya.
عن
أبي قتادة, مرفوعا: أَنَّ النَّبِيَّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وسلم- سئل عن صوم يوم
عرفة؟ فقال: "يكفر السنة الماضية والباقية" رواه مسلم
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو - رضي الله عنهما - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ - صلى
اللهُ عليه وسلَّم -: " خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ
Selanjutnya hari ini kita diberi kesempatan merayakan
ketaatan tersebut dengan dua ibadah utama lainnya yaitu Sholat dan Menyembelih
kurban. Beruntunglah mereka yang mampu menapaki hari-hari penuh kemuliaan
tersebut dengan baik dan penuh semangat menghambakan diri kepada Allah
subhanahu wata’ala. Semoga kita termasuk diantara mereka.
Kaum Muslimin kaum muslimat yang dimuliakan Allah subhanahu
wata’ala
Sebagai seorang muslim, kita telah diberi petunjuk oleh
Allah subhanahu wata’ala akan muara seluruh kehidupan kita. Ia harus menjadi
ujung dan tujuan dari semua aktifitas yang kita lakukan. Itulah ibadah atau
penghambaan sepenuhnya kepada Sang Maha Pencipta, Pengatur Alam semesta dan
pemberi rizki. Hal tersebut yang kita sebut Ibadah. Petunjuk Allah bahwa ibadah adalah tujuan penciptaan kita
seperti dalam ayat :
وما خلقت الجن والإنس ليعبدون
Selanjutnya titah Allah subhanahu wata’ala agar
mempersembahkan hidup mati dan seluruh ibadah tersebut hanya kepada Nya semata
:
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين الأنعام
162
“Katakanlah (wahai Muhammad) sesungguhnya shalatku dan ibadahku
serta hidup dan matiku untuk Allah Tuhan semesta alam”. (al-An’am 162).
Dengan demikian setiap aktifitas kita tidak seharusnya lepas
dari sifat ini. Bukan saja aktifitas penghambaan ibadah murni ditujukan kepada
Allah berupa shalat, puasa, haji, tilawatul qur’an dan semisalnya bahkan makan
minum dan bekerja yang lumrah dianggap sebagai adat kebiasaan dan rutinitas
dunia itupun dapat berubah menjadi ladang menghasilkan pahala dari Allah dengan
syarat diniatkan sebagai ibadah dan mencari ridha Allah subhanahu wata’ala.
Kaum muslimin kaum muslimat jamaah idul adha yang dimuliakan
Allah..
Diantara sekian macam bentuk ibadah penghambaan kita kepada
Allah ada 2 bentuk yang patut menjadi perhatian kita khususnya dalam suasana
idul adha saat ini. Sebab Allah subhanahu wata’ala dalam surat al kautsar
mengingatkan keduanya secara erat bergandengan.
...
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَر
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah”.
Shalat dan kurban dua bentuk ibadah mulia yang disebutkan
dalam ayat tersebut setelah Allah mengingatkan kita terhadap samudera anugrah
dan nikmat Allah yang luarbiasa yang telah dicurahkan kepada kita.
Kedudukan Sholat :
Sholat semua komponennya adalah ibadat dan meliputi semua
jenis doa, baik doa permintaan/ doa mas’alah maupun doa persembahan/ibadah.
Jika didalamnya ada unsur permintaan maka ia adalah doa mas’alah. Sedangkan
yang didalamnya ada unsur pujian, tasbih, ruku’, sujud dan rukun lainnya maka
itu adalah doa persembahan/ibadah. Inilah perwujudan namanya yaitu sholat
karena mengandung semua bentuk doa tersebut. Seperti diuraikan Imam Ibn Taimiyah dan Ibn Alqayyim dalam kitab mereka.
Shalat berasal dari kata shilah (hubungan, keterkaitan).
Shalat adalah shilah (hubungan) dan minhah (pemberian) yang ibarat tali ia
mengaitkan Allah dengan Nabinya Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan
pemberian Allah kepadanya dimalam yang agung yaitu malam Mi’raj. Shalat pula
merupakan hubungan yag sangat erat antara hamba dengan Allah ta’ala karena
didalamnya terjadi dialog akrab antara keduanya seperti digambarkan dalam
hadits alfatihah. Shalat juga qurratu ‘ain (sesuatu yang paling disenangi)
Rasulullah dan perbuatan yang langsung dikerjakannya pertama kali begitu ada
suatu persoalan besar yang dihadapinya. Sholat pulalah yang menjadi poin utama perbedaan
antara muslim dan kafir, maka barangsiapa meninggalkannya sungguh tak ada
bagiannya lagi dalam iman dan cinta Allah ta’ala.
Oleh sebab itu sholat adalah rukun teramat penting dalam
struktur keislaman kita. Baiknya sholat seorang muslim menentukan kebaikannya
kelak di akhirat bahkan selama didunia. Begitulah kedudukan penting satu ibadah
ini.
Yang harus kita catat dalam suasana pembahasannya bersama
kurban adalah bahwa sholat pun wajib ditujukan hanya kepada Allah subhanahu
wata’ala semata tidak boleh dicampuri dengan tujuan-tujuan lainnya. Dalam 2
ayat diatas hal tersebut dijelaskan secara gamblang. Wajib lillaah laa
lighairihi. Sebab bila sudah muncul niat atau tujuan lighairillah otomatis ia
menjadi musnah tiada berarti lagi. Inilah hakikat tauhid ubudiyah. Itulah sholat yang begitu tinggi nilainya.
Perintah Menyembelih Kurban.
Selanjutnya Allah
memerintahkan pula agar kita melaksanakan penyembelihan kurban. Kenapa harus
sholat plus kurban ? Sebab seperti halnya shalat maka kurban pun memiliki
dimensi ibadah yang sangat kental. Dan ia bisa menjadi bukti kuatnya tauhid
dalam diri seorang muslim dan bisa menjadi indikator/ tanda kebaikan lainnya
dalam diri seorang mukmin. Imam Ibnu Katsir dalam kitabnya Tafsirul qur’anil azhim
menjelaskan :
وقول الله تعالى: {قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي
وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لا شَرِيكَ لَهُ} الآية".
قال ابن كثير: "يأمره الله تعالى أن يخبر المشركين
الذين يعبدون غير الله وبذبحون له: بأنه أخلص لله صلاته وذبيحته؛ لأن المشركين
يعبدون الأصنام ويذبحون لها، فأمره الله تعالى بمخالفتهم والانحراف عما هم فيه
والإقبال بالقصد والنية والعزم على الإخلاص لله تعالى. قال مجاهد: النسك الذبح في
الحج والعمرة".
"Allah ta’ala memerintahkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam agar mengumumkan kepada kaum musyrikin yang menyembah dan menyembelih ditujukan kepada selain Allah bahwasanya ia
justru mengikhlaskan shalat dan kurbannya kepada Allah ta’ala. Serta disebabkan
perbuatan kaum musyrikin yang menyembah dan menyembelih kurban kepada selain Allah
itu maka Allah ta’ala bertitah kepadanya (Nabi) untuk tidak mengikuti mereka
serta keluar dari kebiasaan yang mereka lakukan disertai mengarahkan tujuan dan
niat serta tekad kuat untuk ikhlas kepada Allah ta’ala.
Annusuk berarti menyembelih kurban pada masa haji dan umrah
(Mujahid), sembelihan (Said bn Jubair dan Dhahhak)"
Dari banyak dalil dalam quran maupun hadits jelas bahwa
Allah memerintahkan menyembelih kurban dan dengan penuh keikhlasan menujukannya
hanya kepada Allah ta’ala sebagaimana perintah melaksanakan shalat dan ibadat
lainnya. Maka barangsiapa yang menyembelih dengan menetapkan tujuannya atau
mempersembahkannya kepada selain Allah sungguh ia telah masuk dalam kategori
kufur dan syirik sama halnya seperti orang yang menyerahkan diri kepada selain
Allah, istighotsah kepada selain Allah, penuh harap dan takut kepada selain
Allah, berdoa meminta keuntungan ataupun dihindarkan dari kerugian kepada
selain Allah... Hal ini disebabkan tidak ada yang boleh menjadi tujuan hakiki
dalam tindakan-tindakan tersebut kecuali hanya Allah azza wajalla.
Kisah penuh pelajaran pernah disampaikan Baginda Rasulullah
dalam haditsnya berikut :
وعن طارق بن شهاب أن رسول الله صلى الله عليه وسلم: قال:
«دخل الجنة رجل في ذباب، ودخل النار رجل في ذباب ". قالوا: وكيف ذلك يا رسول
الله؟ قال: " مر رجلان على قوم لهم صنم لا يجوزه أحد حتى يقرب له شيئا،
فقالوا لأحدهما: قرب، قال: ليس عندي شيء أقرب، قالوا له: قرب ولو ذبابا، فقرب
ذبابا فخلوا سبيله، فدخل النار. وقالوا للآخر: قرب، قال: ما كنت لأقرب لأحد شيئا
دون الله عز وجل، فضربوا عنقه، فدخل الجنة» . رواه أحمد.
Hanya sebab seekor lalat kecil tak berarti yang diminta
dikurbankan dengan tujuan selain Allah telah mengantarkan ia ke neraka.
Naudzubillah. Maka patut menjadi peringatan buat kita semua agar selalu menjaga
keikhlasan dan kemurnian niat dalam melaksanakan ibadah kepada Allah khususnya
sholat dan kurban.
Dalam Surat Al Hajj
34 sd 36 Allah firmankan :
وَلِكُلِّ
أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ
مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا
وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ (34) الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ
قُلُوبُهُمْ وَالصَّابِرِينَ عَلَى مَا أَصَابَهُمْ وَالْمُقِيمِي الصَّلَاةِ
وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (35) وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ
شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا
صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ
وَالْمُعْتَرَّ كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (36)
( 34 ) Dan bagi
tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka
menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah
kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah
dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang
tunduk patuh (kepada Allah),
( 35 ) (yaitu)
orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang
yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan
sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami
rezekikan kepada mereka.
( 36 ) Dan telah
Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu
memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika
kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila
telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang
rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang
meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu,
mudah-mudahan kamu bersyukur.
Lebih dahsyat dan sengsara lagi bila ketidakmurnian itu
berbalas laknat Allah seperti yang disebutkan dalam hadits :
عن علي رضي الله عنه قال: حدثني رسول الله صلى الله عليه
وسلم: بأربع كلمات: «لعن الله من ذبح لغير الله، لعن الله من لعن والديه، لعن الله
من آوى محدثا، لعن الله من غير منار الأرض» . رواه مسلم.
Hadits Ali radhiyallahu ‘anhu diriwayatkan Imam Ahmad
melalui Abu Thufail ia berkata: kami berujar kepada Ali kabarkanlah kepada kami
sesuatu yang dibisikkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepadamu
maka Ali menjawab: tak ada satupun sesuatu yang dibisikkan Rasulullah kepadaku
seperti halnya yang dirahasiakan orang akan tetapi aku mendengar beliau berkata
: Allah melaknat siapa yang menyembelih untuk selain Allah, Allah melaknat
orang yang memberi perlindungan kepada seseorang yang membuat sesuatu hal yang
baru dalam agama, Allah melaknat orang yang melaknat kedua orangtuanya, Allah
melaknat orang yang merubah tanda batas tanah”.
Laknat artinya terusir dan terjauhkan dari rahmat Allah dan
hal-hal yang mengandung rahmatNya. Dalam kata-kata digunakan dalam bentuk
sumpah serapah dan mendoakan (kejelekan). Dalam hadits tersebut didahulukan penyebutan laknat bagi
mereka yang tujuannya menyembelih untuk selain Allah setelah itu baru laknat
bagi dosa lainnya.
Kaum Muslimin dan Muslimat hafizhakumullah ...
Syaikhul Islam berkata : Allah memerintahkannya untuk
menggabungkan antara dua jenis ibadah ini sholat dan menyembelih kurban yang
menunjukkan bukti kedekatan (kpd Allah), ketundukan, ketergantungan, husnuzh
zhon, kuatnya keyakinan dan tenteramnya hati terhadap Allah dan kekayaanNya
bukan seperti kebalikannya yaitu seperti orang-orang angkuh dan jauh (dari
Allah), orang-orang yang merasa tidak butuh dengan Allah yang tak peduli dengan
sholat mereka kepada Tuhannya dan yang tidak mau menyembelih hewan karena takut
miskin, oleh sebab itu Allah menyandingkan dalam firmanNya “katakanlah wahai
Muhammad sesungguhnya sholatku dan perbuatanku menyembelih hewan kurban.. seperti
dalam ayat tersebut.
Sholat dan menyembelih kurban adalah dua jenis ibadat yang
sangat agung untuk tujuan mendekatkan diri kepada Allah dan keduanya mengandung
unsur sebab untuk mewujudkan syukur kepada nikmat yang telah diberikan Allah
yaitu al kautsar. Sholat menunjukkan ibadat badaniyah paling agung sedangkan
menyembelih kurban ibadat maliyah paling agung .
Dua hal yang dikandung oleh ibadat menyembelih kurban yaitu
kuatnya keyakinan terhadap kekayaan Allah dan berbaik sangka akan kebaikan
Allah bersatu melahirkan sesuatu yang sangat mengagumkan maka Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam adalah pribadi yang banyak sholat serta banyak menyembelih
kurban.
Kaum Muslimin kaum muslimat yang mulia ....
Lebih jauh dari pelaksanaan sholat dan penyembelihan kurban sudah
seharusnya kita mengambil hikmah dan pelajaran dari ditetapkannya 2 bentuk
ibadah tersebut. Selain apa yang telah dikutipkan dari paparan para ulama
diatas banyak mutiara agung yang bisa kita ambil. Apalagi bila kita kaitkan
dengan kondisi dan solusi atas banyak persoalan yang mendera kita saat ini
sebagai pribadi maupun sebagai bangsa atau ummat.
Pertama : Sholat yang seharusnya menjadi sumber keakraban
kita kepada Allah masih banyak diabaikan atau tidak dikerjakan dengan baik dan
sempurna. Berjamaah di masjid sebagai tanda kualitas ibadah ummat ini masih
banyak terabaikan. Sehingga wajar masih banyak yang merasakan kekeringan dalam
jiwa nya. Merasa jauh dari ketentraman hati. Galau memikirkan atau menghadapi
tantangan hidup yang semakin kompleks. Parahnya dalam kondisi seperti itu
banyak yang melarikan diri pada solusi semu bahkan merugikan. Merugikan akal,
jiwa dan fisik sekaligus. Tempat-tempat maksiat menjadi langganan. Narkoba
menjadi pilihan. Gaya hidup hedon dan serba boleh jadi tujuan. Wajar kita
menjadi lemah dan hilang kekuatan akibat salah mencari sumbernya.
Kedua : kurban yang mengajarkan keyakinan untuk berkorban.
Gaya hidup ingin selalu memberi tak menunggu uluran tangan orang lain. Siap
mengorbankan harta bahkan jiwa demi menyokong tegaknya ajaran agama dan
kebajikan. Sehingga seharusnya tidak ada lagi program-program ummat ini yang
kekurangan biaya. Sebab madrasah dan sekolah Islam selalu mendapatkan sumber
pendanaan dari aghniya’. Yatim, janda dan dhuafa tiada yang terpaksa harus
turun kejalan menghilangkan urat malu demi sesuap nasi. Perjuangan Islam demi
kemuliaan nya pun tak menemui banyak hambatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar