Sabtu, 09 September 2017

Perintah Agung Melaksanakan Sholat dan Menyembelih Kurban

Khutbah Iedul Adha 1438 H Masjid Al-Jihad Medan

Kaum Muslimin kaum muslimat yang dimuliakan Allah subhanahu wata’ala

Segala puji bagi Allah yang telah memilih satu hari istimewa dibandingkan hari lainnya. Sejak 9 hari yang lalu digelar hari-hari terbaik untuk beribadah dan berbuat baik beramal shalih.
Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْهُ فِي هَذِهِ اْلأَيَّامِ الْعَشْرِ ، قَالُوْا وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ ؟ قَالَ: وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ، إِلاَّ جُلٌ 
خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ وَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

“Tidak ada hari-hari yang melakukan amal saleh di dalamnya lebih disukai oleh Allah daripada kesepuluh hari ini –maksudnya sepuluh hari pertama Dzulhijjah—“. Para sahabat bertanya: “Bahkan mengalahkan jihad fi sabilillah?” Beliau menjawab: “Bahkan mengalahkan jihad fi sabilillah, kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya lalu ia tidak pulang dengan sesuatu pun darinya.” (HR. Bukhari)


Kemarin dipilih pula untuk satu ibadah yang memiliki nilai penghapus dosa setahun lalu dan setahun akan datang disamping kemuliaan doa padanya.

عن أبي قتادة, مرفوعا: أَنَّ النَّبِيَّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وسلم- سئل عن صوم يوم عرفة؟ فقال: "يكفر السنة الماضية والباقية" رواه مسلم
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو - رضي الله عنهما - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ - صلى اللهُ عليه وسلَّم -: " خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ

Selanjutnya hari ini kita diberi kesempatan merayakan ketaatan tersebut dengan dua ibadah utama lainnya yaitu Sholat dan Menyembelih kurban. Beruntunglah mereka yang mampu menapaki hari-hari penuh kemuliaan tersebut dengan baik dan penuh semangat menghambakan diri kepada Allah subhanahu wata’ala. Semoga kita termasuk diantara  mereka.

Kaum Muslimin kaum muslimat yang dimuliakan Allah subhanahu wata’ala

Sebagai seorang muslim, kita telah diberi petunjuk oleh Allah subhanahu wata’ala akan muara seluruh kehidupan kita. Ia harus menjadi ujung dan tujuan dari semua aktifitas yang kita lakukan. Itulah ibadah atau penghambaan sepenuhnya kepada Sang Maha Pencipta, Pengatur Alam semesta dan pemberi rizki. Hal tersebut yang kita sebut Ibadah. Petunjuk Allah bahwa ibadah adalah tujuan penciptaan kita seperti dalam ayat :
وما خلقت الجن والإنس ليعبدون

Selanjutnya titah Allah subhanahu wata’ala agar mempersembahkan hidup mati dan seluruh ibadah tersebut hanya kepada Nya semata :

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين  الأنعام 162

“Katakanlah (wahai Muhammad) sesungguhnya shalatku dan ibadahku serta hidup dan matiku untuk Allah Tuhan semesta alam”. (al-An’am 162).

Dengan demikian setiap aktifitas kita tidak seharusnya lepas dari sifat ini. Bukan saja aktifitas penghambaan ibadah murni ditujukan kepada Allah berupa shalat, puasa, haji, tilawatul qur’an dan semisalnya bahkan makan minum dan bekerja yang lumrah dianggap sebagai adat kebiasaan dan rutinitas dunia itupun dapat berubah menjadi ladang menghasilkan pahala dari Allah dengan syarat diniatkan sebagai ibadah dan mencari ridha Allah subhanahu wata’ala.

Kaum muslimin kaum muslimat jamaah idul adha yang dimuliakan Allah..

Diantara sekian macam bentuk ibadah penghambaan kita kepada Allah ada 2 bentuk yang patut menjadi perhatian kita khususnya dalam suasana idul adha saat ini. Sebab Allah subhanahu wata’ala dalam surat al kautsar mengingatkan keduanya secara erat bergandengan.
... فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَر
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah”.

Shalat dan kurban dua bentuk ibadah mulia yang disebutkan dalam ayat tersebut setelah Allah mengingatkan kita terhadap samudera anugrah dan nikmat Allah yang luarbiasa yang telah dicurahkan kepada kita.

Kedudukan Sholat :

Sholat semua komponennya adalah ibadat dan meliputi semua jenis doa, baik doa permintaan/ doa mas’alah maupun doa persembahan/ibadah. Jika didalamnya ada unsur permintaan maka ia adalah doa mas’alah. Sedangkan yang didalamnya ada unsur pujian, tasbih, ruku’, sujud dan rukun lainnya maka itu adalah doa persembahan/ibadah. Inilah perwujudan namanya yaitu sholat karena mengandung semua bentuk doa tersebut. Seperti diuraikan Imam Ibn Taimiyah dan Ibn Alqayyim dalam kitab mereka.

Shalat berasal dari kata shilah (hubungan, keterkaitan). Shalat adalah shilah (hubungan) dan minhah (pemberian) yang ibarat tali ia mengaitkan Allah dengan Nabinya Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan pemberian Allah kepadanya dimalam yang agung yaitu malam Mi’raj. Shalat pula merupakan hubungan yag sangat erat antara hamba dengan Allah ta’ala karena didalamnya terjadi dialog akrab antara keduanya seperti digambarkan dalam hadits alfatihah. Shalat juga qurratu ‘ain (sesuatu yang paling disenangi) Rasulullah dan perbuatan yang langsung dikerjakannya pertama kali begitu ada suatu persoalan besar yang dihadapinya. Sholat pulalah yang menjadi poin utama perbedaan antara muslim dan kafir, maka barangsiapa meninggalkannya sungguh tak ada bagiannya lagi dalam iman dan cinta Allah ta’ala.

Oleh sebab itu sholat adalah rukun teramat penting dalam struktur keislaman kita. Baiknya sholat seorang muslim menentukan kebaikannya kelak di akhirat bahkan selama didunia. Begitulah kedudukan penting satu ibadah ini.

Yang harus kita catat dalam suasana pembahasannya bersama kurban adalah bahwa sholat pun wajib ditujukan hanya kepada Allah subhanahu wata’ala semata tidak boleh dicampuri dengan tujuan-tujuan lainnya. Dalam 2 ayat diatas hal tersebut dijelaskan secara gamblang. Wajib lillaah laa lighairihi. Sebab bila sudah muncul niat atau tujuan lighairillah otomatis ia menjadi musnah tiada berarti lagi. Inilah hakikat tauhid ubudiyah. Itulah sholat yang begitu tinggi nilainya. 

Perintah Menyembelih Kurban.

Selanjutnya Allah memerintahkan pula agar kita melaksanakan penyembelihan kurban. Kenapa harus sholat plus kurban ? Sebab seperti halnya shalat maka kurban pun memiliki dimensi ibadah yang sangat kental. Dan ia bisa menjadi bukti kuatnya tauhid dalam diri seorang muslim dan bisa menjadi indikator/ tanda kebaikan lainnya dalam diri seorang mukmin. Imam Ibnu Katsir dalam kitabnya Tafsirul qur’anil azhim menjelaskan :

وقول الله تعالى: {قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لا شَرِيكَ لَهُ} الآية".
قال ابن كثير: "يأمره الله تعالى أن يخبر المشركين الذين يعبدون غير الله وبذبحون له: بأنه أخلص لله صلاته وذبيحته؛ لأن المشركين يعبدون الأصنام ويذبحون لها، فأمره الله تعالى بمخالفتهم والانحراف عما هم فيه والإقبال بالقصد والنية والعزم على الإخلاص لله تعالى. قال مجاهد: النسك الذبح في الحج والعمرة".

"Allah ta’ala memerintahkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam agar mengumumkan kepada kaum musyrikin yang menyembah dan menyembelih  ditujukan kepada selain Allah bahwasanya ia justru mengikhlaskan shalat dan kurbannya kepada Allah ta’ala. Serta disebabkan perbuatan kaum musyrikin yang menyembah dan menyembelih kurban kepada selain Allah itu maka Allah ta’ala bertitah kepadanya (Nabi) untuk tidak mengikuti mereka serta keluar dari kebiasaan yang mereka lakukan disertai mengarahkan tujuan dan niat serta tekad kuat untuk ikhlas kepada Allah ta’ala.
Annusuk berarti menyembelih kurban pada masa haji dan umrah (Mujahid), sembelihan (Said bn Jubair dan Dhahhak)"

Dari banyak dalil dalam quran maupun hadits jelas bahwa Allah memerintahkan menyembelih kurban dan dengan penuh keikhlasan menujukannya hanya kepada Allah ta’ala sebagaimana perintah melaksanakan shalat dan ibadat lainnya. Maka barangsiapa yang menyembelih dengan menetapkan tujuannya atau mempersembahkannya kepada selain Allah sungguh ia telah masuk dalam kategori kufur dan syirik sama halnya seperti orang yang menyerahkan diri kepada selain Allah, istighotsah kepada selain Allah, penuh harap dan takut kepada selain Allah, berdoa meminta keuntungan ataupun dihindarkan dari kerugian kepada selain Allah... Hal ini disebabkan tidak ada yang boleh menjadi tujuan hakiki dalam tindakan-tindakan tersebut kecuali hanya Allah azza wajalla.
Kisah penuh pelajaran pernah disampaikan Baginda Rasulullah dalam haditsnya berikut :

وعن طارق بن شهاب أن رسول الله صلى الله عليه وسلم: قال: «دخل الجنة رجل في ذباب، ودخل النار رجل في ذباب ". قالوا: وكيف ذلك يا رسول الله؟ قال: " مر رجلان على قوم لهم صنم لا يجوزه أحد حتى يقرب له شيئا، فقالوا لأحدهما: قرب، قال: ليس عندي شيء أقرب، قالوا له: قرب ولو ذبابا، فقرب ذبابا فخلوا سبيله، فدخل النار. وقالوا للآخر: قرب، قال: ما كنت لأقرب لأحد شيئا دون الله عز وجل، فضربوا عنقه، فدخل الجنة» . رواه أحمد.

Hanya sebab seekor lalat kecil tak berarti yang diminta dikurbankan dengan tujuan selain Allah telah mengantarkan ia ke neraka. Naudzubillah. Maka patut menjadi peringatan buat kita semua agar selalu menjaga keikhlasan dan kemurnian niat dalam melaksanakan ibadah kepada Allah khususnya sholat dan kurban.

Dalam Surat Al Hajj 34 sd 36 Allah firmankan :
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ (34) الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَالصَّابِرِينَ عَلَى مَا أَصَابَهُمْ وَالْمُقِيمِي الصَّلَاةِ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (35) وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (36)

( 34 )   Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),
( 35 )   (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka.
( 36 )   Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.

Lebih dahsyat dan sengsara lagi bila ketidakmurnian itu berbalas laknat Allah seperti yang disebutkan dalam hadits :

عن علي رضي الله عنه قال: حدثني رسول الله صلى الله عليه وسلم: بأربع كلمات: «لعن الله من ذبح لغير الله، لعن الله من لعن والديه، لعن الله من آوى محدثا، لعن الله من غير منار الأرض» . رواه مسلم.

Hadits Ali radhiyallahu ‘anhu diriwayatkan Imam Ahmad melalui Abu Thufail ia berkata: kami berujar kepada Ali kabarkanlah kepada kami sesuatu yang dibisikkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepadamu maka Ali menjawab: tak ada satupun sesuatu yang dibisikkan Rasulullah kepadaku seperti halnya yang dirahasiakan orang akan tetapi aku mendengar beliau berkata : Allah melaknat siapa yang menyembelih untuk selain Allah, Allah melaknat orang yang memberi perlindungan kepada seseorang yang membuat sesuatu hal yang baru dalam agama, Allah melaknat orang yang melaknat kedua orangtuanya, Allah melaknat orang yang merubah tanda batas tanah”.     

Laknat artinya terusir dan terjauhkan dari rahmat Allah dan hal-hal yang mengandung rahmatNya. Dalam kata-kata digunakan dalam bentuk sumpah serapah dan mendoakan (kejelekan). Dalam hadits tersebut didahulukan penyebutan laknat bagi mereka yang tujuannya menyembelih untuk selain Allah setelah itu baru laknat bagi dosa lainnya.

Kaum Muslimin dan Muslimat hafizhakumullah ...

Syaikhul Islam berkata : Allah memerintahkannya untuk menggabungkan antara dua jenis ibadah ini sholat dan menyembelih kurban yang menunjukkan bukti kedekatan (kpd Allah), ketundukan, ketergantungan, husnuzh zhon, kuatnya keyakinan dan tenteramnya hati terhadap Allah dan kekayaanNya bukan seperti kebalikannya yaitu seperti orang-orang angkuh dan jauh (dari Allah), orang-orang yang merasa tidak butuh dengan Allah yang tak peduli dengan sholat mereka kepada Tuhannya dan yang tidak mau menyembelih hewan karena takut miskin, oleh sebab itu Allah menyandingkan dalam firmanNya “katakanlah wahai Muhammad sesungguhnya sholatku dan perbuatanku menyembelih hewan kurban.. seperti dalam ayat tersebut.

Sholat dan menyembelih kurban adalah dua jenis ibadat yang sangat agung untuk tujuan mendekatkan diri kepada Allah dan keduanya mengandung unsur sebab untuk mewujudkan syukur kepada nikmat yang telah diberikan Allah yaitu al kautsar. Sholat menunjukkan ibadat badaniyah paling agung sedangkan menyembelih kurban ibadat maliyah paling agung .

Dua hal yang dikandung oleh ibadat menyembelih kurban yaitu kuatnya keyakinan terhadap kekayaan Allah dan berbaik sangka akan kebaikan Allah bersatu melahirkan sesuatu yang sangat mengagumkan maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah pribadi yang banyak sholat serta banyak menyembelih kurban.

Kaum Muslimin kaum muslimat yang mulia ....

Lebih jauh dari pelaksanaan sholat dan penyembelihan kurban sudah seharusnya kita mengambil hikmah dan pelajaran dari ditetapkannya 2 bentuk ibadah tersebut. Selain apa yang telah dikutipkan dari paparan para ulama diatas banyak mutiara agung yang bisa kita ambil. Apalagi bila kita kaitkan dengan kondisi dan solusi atas banyak persoalan yang mendera kita saat ini sebagai pribadi maupun sebagai bangsa atau ummat.

Pertama : Sholat yang seharusnya menjadi sumber keakraban kita kepada Allah masih banyak diabaikan atau tidak dikerjakan dengan baik dan sempurna. Berjamaah di masjid sebagai tanda kualitas ibadah ummat ini masih banyak terabaikan. Sehingga wajar masih banyak yang merasakan kekeringan dalam jiwa nya. Merasa jauh dari ketentraman hati. Galau memikirkan atau menghadapi tantangan hidup yang semakin kompleks. Parahnya dalam kondisi seperti itu banyak yang melarikan diri pada solusi semu bahkan merugikan. Merugikan akal, jiwa dan fisik sekaligus. Tempat-tempat maksiat menjadi langganan. Narkoba menjadi pilihan. Gaya hidup hedon dan serba boleh jadi tujuan. Wajar kita menjadi lemah dan hilang kekuatan akibat salah mencari sumbernya.

Kedua : kurban yang mengajarkan keyakinan untuk berkorban. Gaya hidup ingin selalu memberi tak menunggu uluran tangan orang lain. Siap mengorbankan harta bahkan jiwa demi menyokong tegaknya ajaran agama dan kebajikan. Sehingga seharusnya tidak ada lagi program-program ummat ini yang kekurangan biaya. Sebab madrasah dan sekolah Islam selalu mendapatkan sumber pendanaan dari aghniya’. Yatim, janda dan dhuafa tiada yang terpaksa harus turun kejalan menghilangkan urat malu demi sesuap nasi. Perjuangan Islam demi kemuliaan nya pun tak menemui banyak hambatan.

Semangat dan hikmah berkurban mari kita bawakan kearah semangat dan kesiapan berkorban dijalan Allah. Membangun kemuliaan ummat. Menyokong perjuangan tanpa henti. Dan yang paling penting mempersembahkan semua upaya itu hanya kepada Allah azza wajalla.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar